Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan
                Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang berarti tuntun atau bimbing. Pemimpin berarti orang yang memimpin atau orang yang menuntun. Lalu kepemimpinan sendiri mempunyai makna yaitu seni atau cara untuk memberikan tununan kepada orang lain sehingga orang tersebut melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan bersama. Kepemimpinan mempunyai banyak istilah seperti Nitisastra dari kata Hindu, leader ship dari kata bahasa inggris dan management dari kata ilmu administrasi. Nitisastra dari kata Hindu ini berarti ajaran pemimpin. Atau dapat diartikan juga sebagai ilmu yang bertujuan untuk membangun suatu negara baik dari segi pemerintahan, masyarakat maupun dari segi tata negaranya.
Pemimpin mempunyai kewajiban untuk menata, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang untuk beraktifitas guna mewujudkan kesejahteraan bagi, keselamatan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang dipimpinnya.  Untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang harus memiliki kelebihan dibanding orang-orang yang dipimpinnya. Kelebihan yang dimaksud antara lain :
1.       Kelebihan dalam mempergunakan rasio  atau pikiran
2.       Kelebihan dalam bidang kerohanian
3.       Kelebihan dalam bidang jasmani
Syarat menjadi pemimpin :
1.       Intelegensi adalah kemampuan dalam mengatasi situasi baru, mengobservasi pengetahuan dan mengambil keputusan secara tepat dan cepat.
2.       Karekter adalah sifat-sifat kepribadian yang berhubungan dengan nilai-nilai yang meliputi cara pandang seseorang. Gejala ini dapat dilihat dari kesungguhan, kejujuran dan kepercayaan
3.       Kesiapsiagaan adalah keadaan dimana seseorang selalu waspada pada setiap kemungkinan yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan memelihara fisik dan mempetinggi kesadaran mental.
4.       Jujur atau satya adalah kesetiaan. Kesetiaan dalam Agama Hindu disebut dengan Panca Satya. Bagian-bagiannya yaitu :
§      Satya hradaya adalah jujur terhadap diri sendiri/pikiran
§      Satya wacana adalah jujur tehhadap ucapan atau perkataan
§      Satya semaya adalah setia terhadap janji
§      Satya mitra adalah setia terhadap sahabat
§      Satya laksana adalah jujur dalam perbuatan atau tindakan
Tujuan Kepemimpinan Hindu
Kepemimpinan Hindu bertujuan agar seorang pemimpin dapat menghantarkan kelompok, masyarakat atau negara yang dipimpinnya mencapai keadaan bahagia lahir dan batin. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka konsep Catur Purusha Artha menjadi landasan. Catur Purushartha yaitu empat tujuan hidup manusia yang utama yaitu ; Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Pengertiannya adalah bahwa dalam mencapai tujuan tertinggi yaitu moksa, harus diawali dengan menjalankan Dharma. Berlandaskan Dharma kemudian mencari artha ( materi ). Artha yang diperoleh berdasarkan dharma digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup ( kama). Selanjutnya kebutuhan hidup yang utama harus dicapai adalah moksa / kebahagiaan. Jadi sangatlah keliru jika harta yang telah diperoleh dengan Dharma hanya digunakan untuk memenuhi keinginan ( kama ) di luar hukum dharma.

Fungsi kepemimpinan Hindu :
                Seorang pemimpin hendaknya dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesua dengan wewenangnya. Wewenang seorang pemimpin adalah haknya untuk menggerakkan orang-orang untuk mau mengikuti dan melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkannya. Tugas adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan tugas dan wewenang seorang pemimpin yang dilaksanakan dalam kepemimpinannya, yaitu :
1.       Planning atau perencanaan
Planning adalah suatu pemikiran, perencanaa, persiapan, keputusan, dan penerapan yang dilakukan sebagai suatu kegiatan dari seorang pemimpin.
2.       Organisation atau pengelompokkan
Organisation adalah usaha untuk mengelompokkan atau menata kegiatan-kegiatan yang telah dicantumkan dalam perencanaan.
3.       Directing
Directng adalah mengusahakan agar rencana pekerjaan itu dapat dilaksanakan. Pemimpin harus mendengarkan masukan dari bawahannya agar mendapatkan hasil yang baik. Pola ini dinamakan Leadership type dari directing atau disebut juga Prinsip Consult.
4.       Coordination
Coordination adalah tindakan untuk memperoleh dan memelihara kesatuan diantara perorangan atau bagian karena usaha yang satu secara konstan meruppakan bagian atau pelengkap dari usaha-usaha lainnya.
5.       Controlling
Controlling adalah pengawasan terhadap rencana yang telah dilaksanakan oleh pemimpin untuk memperoleh keyakinan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah rencana yang dilaksanakan telah sesuai pelaksanaanya atau jika tidak, langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya.

Asas-asas Kepemimpinan Hindu :
1.      Panca Dasa Pramiteng Prabu
Kata Panca Dasa Pramiteng Prabu terdiri dari kata panca yang artinya lima, Dasa artinya sepuluh, Pramiteng artinya sifat yang utama, Prabhu artnya pemimpin atau raja. Panca Dasa Pramiteng Prabu mempunyai makna lima belas macam sifat utama yang patut dipedomi dan dilaksanakan oleh setiap pemimpin dalam memimpin masyarakat/bangsa dan negaranya.  Sifat-sifat utama pemimpin yang patut dipedomi oleh setiap pemimpin Hindu antara lain sebagai berikut :
a.       Wijaya, artinya berlaku bijaksana dan penuh hikmat dalam menghadapi masalah yang sangat penting.
b.       Mantriwira, artinya bersifat pemberani dalam membela negara.
c.       Wicaksanengnaya, artinya sangat bijaksana dalam memimpin.
d.       Natanggwan, artinya mendapat kepercayaan dari rakyat dan negara.
e.       Satyabhakti aprabhu, artinya selalu setia dan taat pada atasan.
f.        Wakmiwak, artinya pandai berbicara baik di depan umum maupun berdiplomasi.
g.       Sarjawaupasawa, artinya bersifat sabar dan rendah diri.
h.       Dhirotsaha, artinya bersifat teguh hati dalam segala usaha.
i.         Teulelana, artinya bersifat teguh iman, selalu riang atau optimis dan antusias.
j.         Dibyacita, artinya bersifat lapang dada atau toleransi dapat menghargai pendapat orang lain.
k.       Tansatresna, artinya tidak terikat pada kepentingan golongan atau pribadi yang bertentangan dengan kepentingan umum.
l.         Masihsatresna Bhuana, artinya bersifat menyayangi isi alam.
m.    Ginengpratidina, artinya setiap hari berusaha berbuat baik dan berusaha tidak mengulangi perbuatan-perbuata buruk.
n.       Sumantri, artinya bersifat menjadi abdi negara dan penasihat yang baik.
o.       Anayakenmusuh, artinya mampu membersihkan musuh-musuh negara.

2.       Sad Warnaning Raja Niti
Menurut teori Hindu Kuno yang terdapat dalam kitab "Subtance of Hindu Polity" yang disusun oleh Chandra Prakash Bhambari menyebutkan 6 syarat seorang Swamim atau raja yang dapat kita beri istilah atau nama : Sad Warnaning Rajaniti atau Sad Sasana yaitu 6 (enam) sifat utama dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Raja yaitu :
a. Abhicanika, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu menarik perhatian positif rakyatnya.
b. Prajna, artinya seorang pemimpin atau raja harus bijaksana.
c. Utsaha, artinya seorang pemimpin atau raja harus memiliki daya kreatif yang benar.
d. Atma Sampad , yaitu seorang pemimpin harus bermoral yang luhur.
e. Sakya Samanta , artinya seorang pemimpin atau raja harus mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang baik.
f. Aksudra Parisatka, artinya seorang pemimpin atau raja harus mampu mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang baik.

3.       Panca Upaya Sandhi
Panca Upaya Sandhi adalah lima macam upaya yang harus dimiliki dan dilakukan seorang pemimpin dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi tanggung-jawabnya atau dalam menghadapi kendala/musuh negara. Ajaran ini terdapat dalam prasasti Siwa Budhagama Tattwa yang memuat sebagai berikut :
a. Maya
Artinya seorang pemimpin harus melakukan upaya dalam mengumpulkan data atau permasalahan yang belum jelas faktanya sehingga didapat informasi yang akurat (hal ini dapat lewat telik sandhi atau intelejen).
b. Upeksa
Artinya seorang pemimpin harus berusaha untuk meneliti dan menganalisa secara mendalam semua data-data/informasi yang diperoleh guna dapat memecahkan masalah secara proporsional dan menarik kesimpulan yang obyektif.
c. Indra Jala
Artinya seorang pemimpin hendaknya senantiasa berusaha untuk mencari jalan keluar/ pemecahan terhadap setiap permasalahan yang dihadapi secara maksimal dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
d. Wikrama
Artinya seorang pemimpin hendaknya berupaya untuk melaksanakan semua usaha yang telah diprogramkan/dirumuskan untuk mencapai tujuan, yakni kesejahteraan lahir bathin.
e. Logika
Artinya setia tindakan dan ucapan seorang pemimpin harus dipertimbangkan sebelumnya secara akal sehat, ilmiah dan logis serta tidak boleh bertindak/berucap berdasarkan emosi semata.

4.       Nawa Natya
Raja atau pimpinan harus memiliki suatu kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini diumpamakan bagaikan memilih segunung bibit bunga yang akan ditanam dalam sebuah taman. Hendaknyalah dipilih bunga yang harum baunya, indah warnanya, yang tidak cepat layu serta mempunyai manfaat yang utama, memberikan kepuasan bagi yang melihat dan memakainya. Demikianlah seorang pemimpin dalam memilih pembantu-pembantunya hendaknya seperti memilih segunung bibit bunga tadi.
             Adapun orang-orang yang patut dipilih sebagai pimpinan dan pembantu pimpinan adalah orang yang memenuhi 9 ketentuan yang disebut Nawa Natya yaitu sebagai berikut :
a. Pradnya Nidagda, yaitu bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu sehingga dengan demikian akan menjadi orang yang bijaksana serta teguh dalam pendiriannya.
b. Wira Sarwa Yudha, yaitu pemberani, pantang menyerah dalam segala peperangan atau pantang menyerah, dalam menghadapi berbagai tantangan.
c. Pramartha, yaitu memiliki sifat yang mulia dan luhur.
d. Dhirotsaha, yaitu tekun dan ulet dalam mensukseskan setiap pekerjaan.
e. Pragivakya, yaitu pandai berbicara di depan umum maupun berdiplomasi.
f. Sama Upaya, yaitu selalu setia pada janji yang pernah diucapkan.
g. Laghawangartha, yaitu tidak bersifat pamrih atau loba terhadap harta benda.
h. Wruh Ring Sarwa Bastra, yaitu pintar dan bijaksana dalam mengatasi segala kerusuhan yang terjadi.
i. Wiweka, yaitu dapat membeda-bedakan mana yang salah dan mana yang benar.

Sifat Kepemimpinan Hindu :
        Seorang pemimpin hendaknya bagaikan sekeping mata uang dengan kedua sisinya agar dapat melengkapi satu sama lain sehingga berguna. Sifat dan sikap yang dimiliki oleh pemimpin dapat disempurnakan dengan mendalami, mempedomani, dan mengamalkan ajaran agama serta berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari.
        Prof. Arifin Abdul Rachman dalam bukunya berjudul “Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum” menyebutkan bahwa terdapat tiga golongan sifat-sifat para pemimpin, antara lain sebagai berikut :
1.       Sifat-sifat pokok, yaitu sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh setiap pemimpin, antara lain adil, suka melindungi/mengayomi, penuh inisiatif, penuh daya tarik dan penuh percaya diri.
2.       Sifat-sifat khususkarena pengaruh tempat, yaitu sifat-sifat yang pada pokoknya sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti Bangsa Indonesia dengan Pancasila sebagai kepribadiannya, sebagai dasar Negara dan cita-cita bangsa.
3.       Sifat-sifat khusus karena pengaruh dari berbagai macam atau golongan pemimpin seperti pemimpin partai politik, pemimpin keagamaan, pemimpin serikat buruh, dan sebagainya.

Menurut pandangan Hindu, suksesnya pemimpin dalam memimpin masyarakat bila yang bersangutan memliki sifat dan sikap sebagaimana diuraikan dalam sumber-sumber ajaran berikut ini :
1.       Kitab Ramayana
Dalam kitab ini disebutkan delapan landasan mental/moral bagi seorang pemimpin atau istilahnya Asta Bratha. Ajaran ini menjelaskan bahwa yang selalu membasmi musuh itu adalah agni bratha, semangat membasmi musuh itu sebagai kobarannya, setiap musuh yang akan dihadapinya hancur berantakan, yang demikian itulah bratanya Sang  Hyang Agni. Sang Hyang Indra, Yama, Surya, Candra, dan Bayu. Sang Hyang Kwera, Waruna, dan Agni itu semuanya delapan. Semua beliau itu menjadi Sang Pemimpin (Raja). Oleh karena itu beliau harus memuja Asta Bratha. Ajaran Asta Bratha ini juga termuat dalam kitab hukum Hindu yang disebut Manavadharmasastra  

2.       Lontar “Raja Pati Gondala”
Menjelaskan bahwa pemimpin hendaknya bersifat penuh sahabat. Hal ini disebut dengan istilah Upaya Guna. 6 sifat bersahabat bagi seorang pemmpin disebut dengan Sad Upaya Guna. Selanjutnya, lontar tersebut juga menyebutkan bahwa pemimpin harus memiliki 3 upaya untuk menghubungkan dirinya dengan masyarakat yang dipimpinnya yang disebut dengan Tri Upaya Sandhi . disamping itu ada sepuluh macam hal yang patut dijadikan sahabat oleh seorang pemimpin, yaitu :
1.       Satya, artinya kejujuran.
2.       Arya, artinya orang besar.
3.       Dharma, artinya kebajikan.
4.       Asurya, artinya orang yang dapat mengalahkan musuh.
5.       Mantra, artinya orang yang dapat mmengalahkan kesusahan.
6.       Salyatawan, artinya orang yang banyak sahabatnya.
7.       Bali, artinya orang yang kuat dan sakti.
8.       Kaparamarthan, artinya kerohanian.
9.       Kadiran, orang yang tetap pendiriannya.
10.   Guna,  artinya orang yang banyak ilmu/pandai.

Kesimpulan :
                Kepemimpinan adalah ajaran yang membuat pemimpin layak untuk memimpin dan berisi tentang hal-hal yang harus dimiliki, yang harus di amalkan dan yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus mengerti tujuan, manfaat, asas, dan sifat kepemimpinan Hindu agar dia dapat menjadi pemimpin yang layak yang mampu  membawa rakyatnya pada kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar