Hindu menyebut Maha Pralaya sebagai hari kiamat, berkaitan erat dengan evolusi
umur bumi yang disebut Yuga.
Kosmologi Hindu, Mengatakan alam Semesta dibagun dari lima unsur yang disebut panca maha butha, yaitu: Pertiwi (zat padat), Apah (zat cair), Teja (plasma, api), Bayu (zat gas, udara), Akasa (ether). Brahman menciptkan alam
semesta melalui tapa, saat dan setelah alam semesta tercipta, Brahman menyatu
kedalam ciptaanNya.
"sa tapo ' tasyata, so tapas taptw, idam sarwam
asrjata, yad idam kim ca, tat srstwa tad ewa anuprawicat, tad ewa anuprawicya
sac ca tyao ca abhawat" "Tuhan melakukan tapa, setelah
mengadakan tapa, terciptalah semuanya, yaitu segala sesuatu yang ada di alam
ini. setelah menciptakan, kedalam cintaanNya Tuhan menjadi satu"
(Taittriya Upanisad)
"Dunia" yang diciptakan pada saat penciptaan (srsti) bersifat kekal abadi karena
diciptakan dariNya sendiri seperti dinyatakan dalam Kitab Upanisad : "purnamadah purnamidam, purnt purnam
udayate, purnasya purnamadaya, purnam eva awacisyate" ("Tuhan itu
maha sempurna, alam semesta inipun sempurna, dari yang sempurna lahirlah yang
sempurna, walaupun dari yang sempurna (Tuhan) diambil oleh yang sempurna (alam
semesta) tetapi sisanya (Tuhan) tetaplah sempurna adanya").
Sloka ini menunjukkan bahwa alam diciptakan dan akan
kembali kepadaNya. Saat itulah terjadi Maha Pralaya (Kiamat). Ibarat laba-laba membentuk jaring dari badannya dan
saat maha pralaya (urna nabhawat)
benang akan ditarik lagi kedalam dirinya. Jadi Maha
Pralaya akan terjadi dakan suatu siklus yang sangat panjang dan rumit.
Karena Maha Pralaya berhubungan
dengan siklus waktu yang disebut yuga,
kalpa, manwantara menuju Maha
pralaya. bahwa alam semesta ini diciptakan, dimusnahkan dan diciptakan
lagi menurut suatu siklus yang berputar abadi. siklus ini dinamakan Kalpa
(seribu Yuga).
satu Kalpa
sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia, atau sama dengan satu hari bagi Brahman.
1
kalpa = 4.320.000.000 tahun manusia = 1 hari Brahman
Menurut Brahma Purana
Kosmologi Hindu,
mengatakan alam semesta berlangsung satu kalpa, setelah itu dihancurkan oleh
unsur api atau air. Lalu, Brahman beristirahat semalam. Proses itu disebut maha pralaya
(katalismik) dan berulang-ulang
selama ratusan tahun bagi Brahman (311 Triliun tahun bagi manusia). Alam semesta sedang berada di
tahun ke-51 Brahman atau 155
triliun tahun setelah Brahma lahir.
setelah Brahma melewati usia
yang ke-100, siklus yang baru dimulai lagi, segala ciptaan yang dimusnahkan diciptakan
kembali, begitu seterusnya. Tiap satu siklus disebut Mahayuga. Yuga
terdiri dari empat bagian, tiap bagian memiliki karakter berbeda-beda. Mahayuga memiliki 71 siklus, tiap
siklus terdiri dari 14 Manwantara
(1000) tahun.
Mahayuga diawali zaman keemasan disebut Satyayuga, diakhiri dengan zaman kegelapan disebut Kaliyuga. Ketika Kaliyuga berakhir, zaman baru akan muncul,
dimana manusia-manusia jahat dibinasakan sebelum melalui kehidupan baru yang lebih
damai. Itulah siklus Satyayuga menuju Kaliyuga, dan juga
Kaliyuga menuju kembali ke Satyayuga. Seperti musim panas ke musim dingin dan sebaliknya,
terus menerus. Setelah 14 Manwantara
berlangsung, disebut suatu periode Kalpa.
saat periode ini, alam semesta lebur disebut Maha Pralaya. Pralaya adalah sinonim dari Samhara, satu dari lima fungsi Siwa yang berarti 'berakhir', menyerap kembali alam di akhir
jaman. menurut Wisnu Purana dan Agni
Purana, ada 4 jenis Pralaya:
1. Prakritika Pralaya, yaitu pralaya
secara total setelah manwantara ke-14. Alam semesta beserta isinya, kembali ke Brahman dalam
wakru satu malam Brahman. Selanjutnya akan terjadi penciptaan lagi dengan
manwantara pertama. Prakritika pralaya inilah yang mungkin identik
dengan kosep kiamat menurut kepercayaan lainnya.
2. Naimittika Pralaya, yaitu pralaya yang
terjadi dalam satu periode manu. terbatas dalam setiap akhir manwantara. Ini artinya akan terjadi 14 kali naimittika pralaya
atau kiamat terbatas atau kehancuran secara terbatas.
3. Atyantika Pralaya, yaitu pralaya yang disebabkan
oleh kemampuan spiritualnya melalui suatu pemberdayaan jnyana yang amat kuat
sehingga seluruh dirinya masuk secara utuh lahir batin kepada Brahman.
4. Nitya Pralaya, yaitu proses kematian setiap
saat semua mahluk hidup. Bahkan dalam diri kita pun tiap detik ada sel tubuh yang pralaya / mati dan digantikan
dengan sel yang baru. Sel tubuh manusia mengalami peristiwa utpati (penciptaan), sthiti (pemeliharaan), dan pralina (peleburan) setiap
saat.diluar itu, ada Yuga Pralaya,
di akhir Maha Yuga, pada saat
itu terjadi banyak kematian (misalnya akibat perang maupun bencana alam) pralaya dalam filsafat Samkya berarti 'kosong'
tiada apapun, keadaan yang dicapai ketiga triguna (satwam,
rajas, tamas) berada dalam posisi seimbang. Maha Pralaya adalah suatu proses
alamiah yang dikehendaki Brahman, digambarkan sebagai Maha Kriya sekaligus Maha
Kuasa. Sebelum Maha Pralaya terjadi, apabila awidya (kegelapan) mengakibatkan manusia mengalami kesengsaraan,
maka Brahman sendiri akan muncul berwujud awatara. Bhagawadgita
(II.7). dikenal ada sepuluh awatara, yaitu:
1. Matsya (sang ikan)
2. Kurma (sang kura-kura)
3. Wahara (sang babi hutan)
4. Narasinga (sang manusia berkepala
singa)
5. Wamana (Brahmana mungil, orang kerdil)
6. Parasurama (Sang Brahmana bersenjata
kapak - ksatria)
7. Rama (raja ayodhya)
8. Kresna (sang pengembala)
9. Buddha dan atau Baladewa (sang pemuka agama, Siddharta Gautama)
10. Kalki (sang Penghancur). awatara yang
kesepuluh (kalki) belum turun ke dunia.
Hari kiamat sebagai hari penghitungan dosa atau hari penghukuman berbeda
dengan Maha Pralaya Hindu. Maha Pralaya merupakan periode observasi atau
istirahat planet, kosmik, alam, merupakan masa manifestasi yang dikembalikan
lagi oleh Manwantara. Segala yang diciptakan akan kembali menyatu dengan Tuhan.
Maha Pralaya bukanlah suatu kejadian menakutkan, tetapi suatu kejadian yang
menyenangkan (santa) karena pada saat itu segala wujud yang berasal dari Brahman kembali
kepada Brahman.
0 komentar:
Posting Komentar